Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Struktur sel



Sel eukariota

Secara umum setiap sel memiliki
*       membran sel,
*       sitoplasma, dan
*       inti sel atau nukleus.
Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah berubah bentuk.
Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah
*       mitokondria (kondriosom)
*       badan Golgi (diktiosom)
*       plastida (khusus tumbuhan, mencakup leukoplas, kloroplas, dan kromoplas)
*       vakuola (khusus tumbuhan)

Sel prokariota

Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang dikenal sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi bagian penting dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.
Sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut:
Sel tumbuhan
Sel hewan
Sel bakteri
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.
Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
Sel bakteri sangat kecil.
Mempunyai bentuk yang tetap.
Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
Mempunyai bentuk yang tetap.
Mempunyai dinding sel [cell wall] dari selulosa.
Tidak mempunyai dinding sel [cell wall].
Mempunyai dinding sel [cell wall] dari lipoprotein.
Mempunyai plastida.
Tidak mempunyai plastida.
Tidak mempunyai plastida.
Mempunyai vakuola [vacuole] atau rongga sel yang besar.
Tidak mempunyai vakuola [vacuole], walaupun kadang-kadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan). Yang biasa dimiliki hewan adalah vesikel atau [vesicle].
Tidak mempunyai vakuola.
Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) pati.
Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) glikogen.
-
Tidak Mempunyai sentrosom [centrosome].
Mempunyai sentrosom [centrosome].
Tidak Mempunyai sentrosom [centrosome].
Tidak memiliki lisosom [lysosome].
Memiliki lisosom [lysosome].

Nukleus lebih kecil daripada vakuola.
Nukleus lebih besar daripada vesikel.
Tidak memiliki nukleus dalam arti sebenarnya.

Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan sel hewan dan tanaman

Secara umum, perbedaan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
Hewan
Tumbuhan
Terdapat sentriol
Tidak ada sentriol
Tidak ada pembentukan dinding sel
Terdapat sitokinesis dan pembentukan dinding sel
Ada kutub animal dan vegetal
Tidak ada perbedaan kutub embriogenik, yang ada semacam epigeal dan hipogeal
Jaringan sel hewan bergerak menjadi bentuk yang berbeda
Jaringan sel tumbuhan tumbuh menjadi bentuk yang berbeda
Terdapat proses gastrulasi
Terdapat proses histodiferensiasi
Tidak terdapat jaringan embrionik seumur hidup
Meristem sebagai jaringan embrionik seumur hidup
Terdapat batasan pertumbuhan (ukuran tubuh)
Tidak ada batasan pertumbuhan, kecuali kemampuan akar dalam hal menopang berat tubuh bagian atas
Apoptosis untuk perkembangan jaringan, melibatkan mitokondria dan caspase
Tidak ada "Apoptosis", yang ada lebih ke arah proteksi diri, tidak melibatkan mitokondria

Sel-sel khusus

*       Sel Tidak Berinti, contohnya trombosit dan eritrosit (Sel darah merah). Di dalam sel darah merah, terdapat hemoglobin sebagai pengganti nukleus (inti sel).
*       Sel Berinti Banyak, contohnya Paramecium sp dan sel otot
*       Sel hewan berklorofil, contohnya euglena sp. Euglena sp adalah hewan uniseluler berklorofil.
*       Sel pendukung, contohnya adalah sel xilem. Sel xilem akan mati dan meninggalkan dinding sel sebagai "tulang" dan saluran air. Kedua ini sangatlah membantu dalam proses transpirasi pada tumbuhan.






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perkembangan sel



Di dalam tubuh manusia, telah dikenali sekitar 210 jenis sel. Sebagaimana organisme multiselular lainnya, kehidupan manusia juga dimulai dari sebuah sel embrio diploid hasil dari fusi haploid oosit dan spermatosit yang kemudian mengalami serangkaian mitosis. Pada tahap awal, sel-sel embrio bersifat totipoten, setiap sel memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi salah satu dari seluruh jenis sel tubuh. Selang berjalannya tahap perkembangan, kapasitas diferensiasi menjadi menurun menjadi pluripoten, hingga menjadi sel progenitor yang hanya memiliki kapasitas untuk terdiferensiasi menjadi satu jenis sel saja, dengan kapasitas unipoten.
Pada level molekular, perkembangan sel dikendalikan melalui suatu proses pembelahan sel, diferensiasi sel, morfogenesis dan apoptosis. Tiap proses, pada awalnya, diaktivasi secara genetik, sebelum sel tersebut dapat menerima sinyal mitogenik dari lingkungan di luar sel.

Proses pembelahan sel

Siklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah DNA kromosom yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk menghasilkan dua sel anakan yang identik secara genetik. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berulang (siklik)
Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu pembelahan dan mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.
[sunting] Fase pada siklus sel
  1. Fasa S (sintesis): Tahap terjadinya replikasi DNA
  2. Fasa M (mitosis): Tahap terjadinya pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas)
  3. Fasa G (gap): Tahap pertumbuhan bagi sel.
    1. Fasa G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada dalam keadaan diam atau sel tidak melakukan pertumbuhan maupun perkembangan. Kondisi ini sangat bergantung pada sinyal atau rangsangan baik dari luar atau dalam sel. Umum terjadi dan beberapa tidak melanjutkan pertumbuhan (dorman) dan mati.
    2. Fasa G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk tumbuh, antara sitokinesis dan sintesis.
    3. Fasa G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis dan mitosis.
Fasa tersebut berlangsung dengan urutan S > G2 > M > G0 > G1 > kembali ke S. Dalam konteks Mitosis, fase G dan S disebut sebagai Interfase.

Diferensiasi sel                      

Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang rusak.
Diferensiasi sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel yang spesifik dan fungsional, terletak pada posisi tertentu di dalam jaringan, dan mendukung fisiologis hewan. Misalnya, sebuah stem cell mampu berdiferensiasi menjadi sel kulit.
Saat sebuah sel tunggal, yaitu sel yang telah dibuahi, mengalami pembelahan berulang kali dan menghasilkan pola akhir dengan keakuratan dan kompleksitas yang spektakuler, sel itu telah mengalami regenerasi dan diferensiasi.
Regenerasi dan diferensiasi sel hewan ditentukan oleh genom. Genom yang identik terdapat pada setiap sel, namun mengekspresikan set gen yang berbeda, bergantung pada jumlah gen yang diekspresikan. Misalnya, pada sel retina mata, tentu gen penyandi karakteristik penangkap cahaya terdapat dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada ekspresi gen indera lainnya.

Morfogenesis

Pengekspresian gen itu sendiri mempengaruhi jumlah sel, jenis sel, interaksi sel, bahkan lokasi sel. Oleh karena itu, sel hewan memiliki 4 proses esensial pengkonstruksian embrio yang diatur oleh ekspresi gen, sebagai berikut:
Proliferasi sel
menghasilkan banyak sel dari satu sel
Spesialisasi sel
menciptakan sel dengan karakteristik berbeda pada posisi yang berbeda
Interaksi sel
mengkoordinasi perilaku sebuah sel dengan sel tetangganya
Pergerakan sel
menyusun sel untuk membentuk struktur jaringan dan organ
Pada embrio yang berkembang, keempat proses ini berlangsung bersamaan. Tidak ada badan pengatur khusus untuk proses ini. Setiap sel dari jutaan sel embrio harus membuat keputusannya masing-masing, menurut jumlah kopi instruksi genetik dan kondisi khusus masing-masing sel.
Sel tubuh, seperti otot, saraf, dsb. tetap mempertahankan karakteristik karena masih mengingat sinyal yang diberikan oleh nenek moyangnya saat awal perkembangan embrio.

Apoptosis

Apoptosis merupakan bagian dari perkembangan sel, sel tidak dapat mati begitu saja tanpa suatu mekanisme yang tertanam di dalam sel, yang dapat diaktivasi oleh sinyal internal maupun eksternal.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ENZIM



Enzim adalah sejenis protein yang bertindak sebagai katalis organik yang dapat mengontrol program serta mempercepat reaksi biokimia dalam sel .

Substrat ialah bahan yang ditindak balas oleh enzim. Substrat adalah bahan yang ditindak balas oleh enzim.
Kofaktor ialah bahan bukan protein dalam bentuk ion logam (contoh: magnesium dan kalium ) atau molekul organik (contoh: koenzim A) yang diperlukan bagi pengaktfan enzim tertentu. Kofaktor adalah bahan bukan protein dalam bentuk ion logam (contoh: magnesium dan kalium ) atau molekul organik (contoh: koenzim A) yang diperlukan untuk pengaktfan enzim tertentu.
Perencat ialah bahan kimia yang melambatkan atau menghentikan suatu tindak balas atau proses kawalan enzim. Perencat adalah bahan kimia yang memperlambat atau menghentikan suatu reaksi atau proses kontrol enzim.
Bahan kimia yang mengambil bahagian dalam metabolisme sel dikenali sebagai metabolit. Bahan kimia yang mengambil bagian dalam metabolisme sel disebut metabolit.
Setiap proses biokimia terdiri daripada satu siri tindak balas biokimia. Setiap proses biokimia terdiri dari satu seri reaksi biokimia.


Penamaan enzim
Enzim dinamakan mengikut substrat yang ditindakkan olehnya dengan akhiran -ase. Enzim dinamakan menurut substrat yang ditindakkan olehnya dengan akhiran-ase. Contohnya enzim sukrase menguraikan sukrosa kepada glukosa dan fruktosa . Misalnya enzim sukrase menguraikan sukrosa kepada glukosa dan fruktosa .
Nama-nama enzim yang telah lama wujud tetap dikekalkan, misalnya renin , tripsin dan pepsin . Nama-nama enzim yang telah lama ada tetap dipertahankan, misalnya renin , tripsin dan Pepsin .

Karakteristik umum enzim
1. 1. Enzim terbina daripada protein yang dihasilkan oleh sel hidup. Enzim terbina dari protein yang dihasilkan oleh sel hidup.

2. 2. Tindakan enzim spesifik. Tindakan enzim spesifik. Setiap jenis enzim hanya bertindak balas dengan substrat tertentu sahaja. Setiap jenis enzim hanya bereaksi dengan substrat tertentu. Contoh: enzim sukrase hanya boleh berindak balas dengan sukrosa tetapi tidak boleh bertindak balas dengan maltosa walaupun kedua-duanya adalah gula. Contoh: enzim sukrase hanya dapat berindak balas dengan sukrosa tetapi tidak dapat bereaksi dengan maltosa walaupun keduanya adalah gula.

3. 3. Tindak balas enzim boleh berbalik. Reaksi enzim dapat berbalik. Arah tindak balas bergantung kepada jumlah substrat dan hasil yang ada. Arah reaksi tergantung pada jumlah substrat dan hasil yang ada. Tindak balas penguraian lemak akan berlaku dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri sehingga keseimbangan tercapai antara kedua-dua substrat. Reaksi penguraian lemak akan berlaku dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri sehingga keseimbangan tercapai antara kedua substrat.

4. 4. Enzim diperlukan dalam kuantiti yang kecil. Enzim diperlukan dalam jumlah yang kecil. Sedikit enzim akan memangkinkan satu bilangan besar tindak balas biokimia yang sama. Sedikit enzim akan memangkinkan satu jumlah besar reaksi biokimia yang sama.

5. 5. Enzim tidak boleh dimusnahkan selepas tindak balas biokimia selesai. Enzim tidak dapat dimusnahkan setelah reaksi biokimia selesai. Oleh itu, enzim boleh digunakan berulang kali. Oleh itu, enzim dapat digunakan berulang kali.

6. 6. Suhu optimum bagi tindak balas enzim ialah pada 37 o C. Suhu optimal untuk reaksi enzim adalah pada 37 o C.

Tapak sintesis enzim Situs sintesis enzim


 1. 1. Maklumat bagi sintesis enzim terdapat di DNA. Informasi untuk sintesis enzim terdapat di DNA.

2. 2. Heliks ganda dua DNA membuka dan satu bebenang tunggal molekul RNA yang mengandungi maklumat sintesis enzim dibentuk.Proses ini dikenali sebagai proses transkipsi. Heliks ganda dua DNA membuka dan satu bebenang tunggal molekul RNA

Penamaan enzim
Enzim dinamakan mengikut substrat yang ditindakkan olehnya dengan akhiran -ase. Enzim dinamakan menurut substrat yang ditindakkan olehnya dengan akhiran-ase. Contohnya enzim sukrase menguraikan sukrosa kepada glukosa dan fruktosa . Misalnya enzim sukrase menguraikan sukrosa kepada glukosa dan fruktosa .
Nama-nama enzim yang telah lama wujud tetap dikekalkan, misalnya renin , tripsin dan pepsin . Nama-nama enzim yang telah lama ada tetap dipertahankan, misalnya renin , tripsin dan Pepsin .

Karakteristik umum enzim
1. 1. Enzim terbina daripada protein yang dihasilkan oleh sel hidup. Enzim terbina dari protein yang dihasilkan oleh sel hidup.

2. 2. Tindakan enzim spesifik. Tindakan enzim spesifik. Setiap jenis enzim hanya bertindak balas dengan substrat tertentu sahaja. Setiap jenis enzim hanya bereaksi dengan substrat tertentu. Contoh: enzim sukrase hanya boleh berindak balas dengan sukrosa tetapi tidak boleh bertindak balas dengan maltosa walaupun kedua-duanya adalah gula. Contoh: enzim sukrase hanya dapat berindak balas dengan sukrosa tetapi tidak dapat bereaksi dengan maltosa walaupun keduanya adalah gula.

3. 3. Tindak balas enzim boleh berbalik. Reaksi enzim dapat berbalik. Arah tindak balas bergantung kepada jumlah substrat dan hasil yang ada. Arah reaksi tergantung pada jumlah substrat dan hasil yang ada. Tindak balas penguraian lemak akan berlaku dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri sehingga keseimbangan tercapai antara kedua-dua substrat. Reaksi penguraian lemak akan berlaku dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri sehingga keseimbangan tercapai antara kedua substrat.

4. 4. Enzim diperlukan dalam kuantiti yang kecil. Enzim diperlukan dalam jumlah yang kecil. Sedikit enzim akan memangkinkan satu bilangan besar tindak balas biokimia yang sama. Sedikit enzim akan memangkinkan satu jumlah besar reaksi biokimia yang sama.

5. 5. Enzim tidak boleh dimusnahkan selepas tindak balas biokimia selesai. Enzim tidak dapat dimusnahkan setelah reaksi biokimia selesai. Oleh itu, enzim boleh digunakan berulang kali. Oleh itu, enzim dapat digunakan berulang kali.

6. 6. Suhu optimum bagi tindak balas enzim ialah pada 37 o C. Suhu optimal untuk reaksi enzim adalah pada 37 o C.

Tapak sintesis enzim Situs sintesis enzim


 1. 1. Maklumat bagi sintesis enzim terdapat di DNA. Informasi untuk sintesis enzim terdapat di DNA.

2. 2. Heliks ganda dua DNA membuka dan satu bebenang tunggal molekul RNA yang mengandungi maklumat sintesis enzim dibentuk.Proses ini dikenali sebagai proses transkipsi. Heliks ganda dua DNA membuka dan satu bebenang tunggal molekul RNA yang memiliki informasi sintesis enzim dibentuk.Proses ini dikenal sebagai proses transkipsi.

3. 3. Bebenang RNA meninggalkan nukleus dan bercantum dengan ribosom di dalam sitoplasma. Bebenang RNA meninggalkan nukleus dan bercantum dengan ribosom di dalam sitoplasma.

4. 4. Ribosom merupakan tapak di mana maklumat yang dibawa oleh RNA digunakan untuk membentuk molekul enzim. Ribosom merupakan situs di mana informasi yang dibawa oleh RNA digunakan untuk membentuk molekul enzim. Proses ini dikenali sebagai proses penterjemahan. Proses ini dikenal sebagai proses terjemahan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
Suhu enzim
Enzim tidak aktif pada suhu kurang daripada 0 o C. Enzim tidak aktif pada suhu kurang dari 0 o C.
Kadar tindak balas enzim meningkat dua kali ganda bagi setiap kenaikan suhu 10 o C. Harga reaksi enzim meningkat dua kali lipat untuk setiap kenaikan suhu 10 o C.
Kadar tindak balas enzim paling optimum pada suhu 37 o C. Harga reaksi enzim paling optimal pada suhu 37 o C. Enzim ternyahasli pada suhu tinggi iaitu lebih dari 50 o C. Enzim ternyahasli pada suhu tinggi yaitu lebih dari 50 o C.
[ sunting ] Nilai pH [ sunting ] Nilai pH
Setiap enzim bertindak paling cekap pada nilai pH tertentu yang disebut sebagai pH optimum. Setiap enzim bertindak paling efisien pada nilai pH tertentu yang disebut sebagai pH optimal.
pH optimum bagi kebanyakan enzim ialah pH 7. pH optimal untuk kebanyakan enzim adalah pH 7.
Terdapat beberapa pengecualian, misalnya enzim pepsin di dalam perut bertindak balas paling cekap pada pH 2, sementara enzim tripsin di dalam usus kecil bertindak paling cekap pada pH 8. Ada beberapa pengecualian, misalnya enzim Pepsin di dalam perut bereaksi paling efisien pada pH 2, sementara enzim tripsin di dalam usus kecil bertindak paling efisien pada pH 8.

Kepekatan enzim Konsentrasi enzim
Pada kepekatan enzim rendah, bilangan molekul substrat melebihi bilangan molekul enzim. Pada konsentrasi enzim rendah, bilangan molekul substrat melebihi bilangan molekul enzim. Oleh itu, cuma sebilangan kecil molekul substrat ditindak balas dengan molekul enzim. Oleh itu, cuma sejumlah kecil molekul substrat ditindak balas dengan molekul enzim.
Apabila kepekatan enzim bertambah, lebih molekul substrat dapat bertindak balas dengan molekul enzim sehingga ke satu kadar maksimum. Bila konsentrasi enzim bertambah, lebih molekul substrat dapat bereaksi dengan molekul enzim sehingga ke satu kadar maksimum.
Penambahan kepekatan enzim selanjutnya tidak akan menambahkan kadar tindak balas kerana kepekatan substrat menjadi faktor pengehad. Penambahan konsentrasi enzim selanjutnya tidak akan menambahkan harga reaksi karena konsentrasi substrat menjadi faktor pengehad.

Mekanisme tindakan enzim
Tindakan enzim boleh dijelaskan melalui hipotesis mangga dan kunci kerana penggabungan substrat kepada enzim menyerupai pemasangan kunci kepada mangga. Tindakan enzim dapat dijelaskan melalui hipotesis mangga dan kunci karena penggabungan substrat kepada enzim menyerupai pemasangan kunci kepada mangga.
Substrat dianggap sebagai kunci dan enzim sebagai mangga. Substrat dianggap sebagai kunci dan enzim sebagai mangga.
Hipotesis ini dapat menerangkan mengapa tindakan enzim adalah spesifik. Hipotesis ini dapat menerangkan mengapa tindakan enzim adalah spesifik.
Semasa proses tindak balas biokimia berlaku, enzim bergabung dengan substrat secara sementara untuk membentuk suatu kompleks enzim-substrat di tapak aktif enzim. Selama proses reaksi biokimia terjadi, enzim bergabung dengan substrat secara sementara untuk membentuk suatu kompleks enzim-substrat di situs aktif enzim.
Substrat menjadi hasil di dalam kompleks enzim-substrat. Substrat menjadi hasil di dalam kompleks enzim-substrat.
Kemudian hasil yang terbentuk akan meninggalkan tapak aktif enzim. Kemudian hasil yang terbentuk akan meninggalkan situs aktif enzim. Enzim tidak berubah dan bebas digunakan semula. Enzim tidak berubah dan bebas digunakan kembali.
ENZIM + SUBSTRAT --> KOMPLEKS ENZIM-SUBSTRAT --> ENZIM + HASIL terdapat 3 tindakan enzim: 1) koenzim 2) perencatan tidak bertanding 3) perencatan organofosfat ENZIM + substrat -> KOMPLEKS ENZIM-substrat -> ENZIM + HASIL terdapat 3 tindakan enzim: 1) koenzim 2) perencatan tidak tanding 3) perencatan organofosfat

Penggunaan enzim dalam kehidupan seharian [ sunting ] Penggunaan enzim dalam kehidupan seharian
Amilase - Terdapat dalam detergen untuk menyingkirkan kotoran seperti coklat, kari dan telur daripada pakaian. Amilase - Ada dalam deterjen untuk menyingkirkan kotoran seperti coklat, kari dan telur dari pakaian. -Ditambah dalam proses pencairan kanji sebelum penambahan malt dalam industri alkohol. -Ditambahkan dalam proses pencairan kanji sebelum penambahan malt dalam industri alkohol.

Protease - Melembutkan daging. Protease - Melembutkan daging. -Membantu menanggalkan kulit ikan dalam industri pengetinan ikan. -Membantu menanggalkan kulit ikan dalam industri pengalengan ikan.

Selulase - Melembutkan sayur-sayuran yang tinggi kandungan serabutnya. Selulase - Melembutkan sayur-sayuran yang tinggi kandungan serabutnya. -Mengeluarkan kulit daripada bijirin seperti gandum. -Mengeluarkan kulit dari sereal seperti gandum. -Mengasingkan agar-agar daripada rumpai laut dengan menguraikan dinding sel daun rumpai dan membebaskan agar-agar yang terkandung dalamnya. -Mengasingkan agar-agar dari rumput laut dengan menguraikan dinding sel daun rumput dan membebaskan agar-agar yang terkandung dalamnya.

Papain - Enzim yang diperoleh daripada betik untuk melembutkan daging. Papain - Enzim yang diperoleh dari pepaya untuk melunakkan daging.

Zimase - Dihasilkan oleh yis untuk memecahkan gula kepada etanol. Zimase - Dihasilkan oleh yis untuk memecahkan gula kepada etanol.

Renin - Mendadihkan susu. Renin - Mendadihkan susu.

Lipase - Mengurangkan lemak dalam makanan seperti daging. Lipase - Mengurangi lemak dalam makanan seperti daging. -Bertindak balas terhadap lemak susu dalam penyediaan keju. -Bereaksi terhadap lemak susu dalam penyediaan keju.

[ sunting ] Eksperimen [ sunting ] Eksperimen
Pernyataan masalah : Apakah kesan pH ke atas aktiviti enzim? Pernyataan masalah: Apakah kesan pH ke atas aktivitas enzim?

Pembolehubah dimanipulasikan : pH larutan Variabel dimanipulasi: pH larutan

Pembolehubah dimalarkan : Suhu larutan Variabel dimalarkan: Suhu larutan

Pembolehubah bergerak balas : Penguraian substrat oleh enzim. Variabel menanggapi: penguraian substrat oleh enzim.

Hipotesis: Pepsin bertindak balas paling berkesan dalam keadaan berasid. Hipotesis: Pepsin bereaksi paling efektif dalam kondisi asam.

Radas dan bahan : Tabung uji; picagari; corong turas; termometer; jam randik; bikar; penunu bunsen; kertas pH; tungku kaki tiga; kasa dawai; ampaian albumen; larutan pepsin 1 %; asid hidroklorik, HCl 0.1 M; larutan natrium hidroksida, NaOH 0.1 M. Radas dan bahan: Tabung uji; Picagari; corong filter; termometer; stopwatch; gelas; penunu bunsen; kertas pH; tungku kaki tiga; kasa dawai; ampaian albumen; larutan Pepsin 1%; asam klorida, HCl 0.1 M; larutan natrium hidroksida , NaOH 0.1 M.

Prosedur : Prosedur:

Tiga tabung uji dilabelkan P,Q,R. Tiga tabung diberi P, Q, R. 2cm 3 albumen dan larutan pepsin dimasukkan dalam setiap tabung uji. 2cm 3 albumen dan larutan Pepsin dimasukkan dalam setiap tabung.
2 cm 3 HCl dimasukkan dalam tabung uji P. 2 cm 3 HCl dimasukkan dalam tabung P. 1 cm 3 masing-masing HCl dan NaOH dimasukkan dalam tabung uji Q manakala 2 cm 3 NaOH dimasukkan dalam tabung uji R. 1 cm 3 masing-masing HCl dan NaOH dimasukkan dalam tabung Q sedangkan 2 cm 3 NaOH dimasukkan dalam tabung R.
pH larutan campuran di dalam setiap tabung uji ditentukan dengan menggunakan kertas pH. pH larutan campuran di dalam setiap tabung ditentukan dengan menggunakan kertas pH.
Kesemua tabung uji direndamkan di dalam kukus air pada suhu 37 o C selama 20 minit. Semua tabung didiamkan di dalam kukus air pada suhu 37 o C selama 20 menit.
Isi kandungan tabung uji itu diperhatikan. Daftar Isi tabung itu diperhatikan.
Keputusan: Hanya tabung uji P kelihatan jernih. Hasil: Hanya tabung P terlihat jernih. Ampaian albumen boleh dilihat dengan jelas dalam tabung uji Q dan R. Suspensi albumen dapat dilihat dengan jelas dalam tabung Q dan R.


Perbincangan: Diskusi:

Tabung uji P,Q dan R direndam di dalam kukus air pada suhu 37 o C kerana suhu ini merupakan suhu optimum bagi enzim untuk bertindak balas dengan substrat. Tabung P, Q dan R direndam di dalam kukus air pada suhu 37 o C karena suhu ini merupakan suhu optimal untuk enzim untuk bereaksi dengan substrat.
Pada akhir eksperimen, isi kandungan dalam tabung uji P menjadi jernih kerana albumen telah diuraikan oleh protein. Pada akhir eksperimen, isi dalam tabung P menjadi jernih karena albumen telah diuraikan oleh protein.
Pepsin menguraikan albumen dalam keadaan berasid. Pepsin menguraikan albumen dalam kondisi asam.
Kesimpulan : Kesimpulan:

Aktiviti enzim dipengaruhi oleh pH. Aktivitas enzim dipengaruhi oleh pH.

Pada tahun 1958, Daniel Koshland telah mencadangkan hipotesis kunci dan mangga. Pada tahun 1958, Daniel Koshland telah mengusulkan hipotesis kunci dan mangga. Enzim merupakan struktur yang fleksibel. Enzim merupakan struktur yang fleksibel. Tapak aktif enzim boleh diubahsuai semasa substrat bertindak balas dengan enzim. Situs aktif enzim dapat dimodifikasi saat substrat bereaksi dengan enzim. Tapak aktif yang dibina oleh asid amino adalah seperti acuan getah; mampu mengembang dan menguncup mengikut bentuk substratnya. Situs aktif yang dibangun oleh asam amino adalah seperti acuan getah; mampu mengembang dan menguncup menurut bentuk substratnya. Kadang kala, molekul substrat pula yang berubah sedikit apabila membuat ikatan dengan tapak aktif enzim. Terkadang, molekul substrat pula yang berubah sedikit apabila membuat ikatan dengan situs aktif enzim.

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Semua organisme selular terbagi ke dalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme eukariota.[1]
Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar: eubakteria yang meliputi hampir seluruh jenis bakteri, dan archaea, kelompok prokariota yang sangat mirip dengan bakteri dan berkembang-biak di lingkungan yang ekstrim seperti sumber air panas yang bersifat asam atau air yang mengandung kadar garam yang sangat tinggi. Genom prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA.
Organisme eukariota memiliki organisasi intraselular yang jauh lebih kompleks, antara lain dengan membran internal, organel yang memiliki membran tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstruktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom linear di dalam nuklei, di dalamnya terdapat sederet molekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein yang lain.
Jika panjang DNA diberi notasi C dan jumlah kromosom dalam genom diberi notasi n, maka notasi 2nC menunjukkan genom sel diploid, 1nC menunjukkan genom sel haploid, 3nC menunjukkan genom sel triploid, 4nC menunjukkan genom sel tetraploid. Pada manusia, C = 3,5 × 10-12 g, dengan n = 23, sehingga genom manusia dirumuskan menjadi 2 x 23 x 3,5 × 10-12, karena sel eukariota manusia memiliki genom diploid.
Sejenis sel diploid yaitu sel nutfah dapat terdiferensiasi menjadi sel gamet haploid. Genom sel gamet pada manusia memiliki 23 kromosom, 22 diantaranya merupakan otosom, sisanya merupakan kromosom genital. Pada oosit, kromosom genital senantiasa memiliki notasi X, sedangkan pada spermatosit, kromosom dapat berupa X maupun Y. Setelah terjadi fertilisasi antara kedua sel gamet yang berbeda kromosom genitalnya, terbentuklah sebuah zigot diploid. Notasi genom yang digunakan untuk zigot adalah 46,XX atau 46,XY.
Pada umumnya sel somatik merupakan sel diploid, namun terdapat beberapa perkecualian, antara lain: sel darah merah dan keratinosit memiliki genom nuliploid. Hepatosit bergenom tetraploid 4nC, sedang megakariosit pada sumsum tulang belakang memiliki genom poliploid hingga 8nC, 16nC atau 32nC dan dapat melakukan proliferasi hingga menghasilkan ribuan sel nuliploid. Banyaknya ploidi pada sel terjadi sebagai akibat dari replikasi DNA yang tidak disertai pembelahan sel, yang lazim disebut sebagai endomitosis.
Sejarah penemuan sel Robert Hooke Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan.
Pada tahun 1835, sebelum teori Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Semua organisme selular terbagi ke dalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme eukariota.[1]
Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar: eubakteria yang meliputi hampir seluruh jenis bakteri, dan archaea, kelompok prokariota yang sangat mirip dengan bakteri dan berkembang-biak di lingkungan yang ekstrim seperti sumber air panas yang bersifat asam atau air yang mengandung kadar garam yang sangat tinggi. Genom prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA.
Organisme eukariota memiliki organisasi intraselular yang jauh lebih kompleks, antara lain dengan membran internal, organel yang memiliki membran tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstruktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom linear di dalam nuklei, di dalamnya terdapat sederet molekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein yang lain.
Jika panjang DNA diberi notasi C dan jumlah kromosom dalam genom diberi notasi n, maka notasi 2nC menunjukkan genom sel diploid, 1nC menunjukkan genom sel haploid, 3nC menunjukkan genom sel triploid, 4nC menunjukkan genom sel tetraploid. Pada manusia, C = 3,5 × 10-12 g, dengan n = 23, sehingga genom manusia dirumuskan menjadi 2 x 23 x 3,5 × 10-12, karena sel eukariota manusia memiliki genom diploid.
Sejenis sel diploid yaitu sel nutfah dapat terdiferensiasi menjadi sel gamet haploid. Genom sel gamet pada manusia memiliki 23 kromosom, 22 diantaranya merupakan otosom, sisanya merupakan kromosom genital. Pada oosit, kromosom genital senantiasa memiliki notasi X, sedangkan pada spermatosit, kromosom dapat berupa X maupun Y. Setelah terjadi fertilisasi antara kedua sel gamet yang berbeda kromosom genitalnya, terbentuklah sebuah zigot diploid. Notasi genom yang digunakan untuk zigot adalah 46,XX atau 46,XY.
Pada umumnya sel somatik merupakan sel diploid, namun terdapat beberapa perkecualian, antara lain: sel darah merah dan keratinosit memiliki genom nuliploid. Hepatosit bergenom tetraploid 4nC, sedang megakariosit pada sumsum tulang belakang memiliki genom poliploid hingga 8nC, 16nC atau 32nC dan dapat melakukan proliferasi hingga menghasilkan ribuan sel nuliploid. Banyaknya ploidi pada sel terjadi sebagai akibat dari replikasi DNA yang tidak disertai pembelahan sel, yang lazim disebut sebagai endomitosis. sel menjadi lengkap, Jan Evangelista PurkynÄ› melakukan pengamatan terhadap granula pada tanaman melalui mikroskop. Teori sel kemudian dikembangkan pada tahun 1839 oleh Matthias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann yang mengatakan bahwa semua makhluk hidup atau organisme tersusun dari satu sel tunggal, yang disebut uniselular, atau lebih, yang disebut multiselular. Semua sel berasal dari sel yang telah ada sebelumnya, di dalam sel terjadi fungsi-fungsi vital demi kelangsungan hidup organisme dan terdapat informasi mengenai regulasi fungsi tersebut yang dapat diteruskan pada generasi sel berikutnya.
Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS